ILMU PRAGMATIK
Nama: Nazella Tri Wulandari
NPM: 23410061
Kelas: 4B
Mata Kuliah: Pragmatik
ILMU PRAGMATIK
Pragmatik adalah cabang linguistik yang mempelajari maksud tuturan melalui penafsiran terhadap situasi penuturannya atau maksud serta arti kalimat yang di maksud pada tuturan. Prinsip-prinsip di dalam pragmatik meliputi maksud dan tuturan. Sementara aspek yang dilibatkan dalam pragmatik ialah unsur bahasa, penutur bahasa dan penafsir bahasa. Pragmatik mengkaji makna kontekstual atau makna situasional berdasarkan latar tempat, latar waktu, partisipan, tujuan topik dan media komunikasi.
Contoh Pragmatik:
1. "Jam berapa Sekarang?" (dikatakan saat rapat yang membosankan) artinya ingin rapat cepat diakhiri karena membosankan.
2. "Kamu pintar, kok" (dikatakan setelah seseorang melakukan kesalahan) artinya sebagai sindiran karena yang dilakukan salah.
3. "Panas sekali di sini" (dikatakan di dalam ruangan dan pada cuaca yang panas) artinya sebagai permintaan untuk menghidupkan kipas.
Perbedaan Pragmatik dengan Semantik dan Sosiolinguistik:
a. Pragmatik: Mempelajari makna dalam konteks, termasuk situasi, niat pembicara, dan hubungan antara pembicara dan pendengar. Pragmatik sangat bergantung pada konteks, di mana makna sebuah kalimat dapat berubah berdasarkan kapan mengatakannya, siapa yang mengatakannya, kepada siapa mengatakannya, dengan siapa sedang berbicara, di mana mengatakannya, apa tujuannya, dalam situasi apa mengatakannya dan seperti apa bentuk tuturannya.
b. Semantik: Mempelajari makna kata, makna leksikal, makna apa adanya yang terlihat dari bentuk, tanpa memperhatikan konteks atau siapa yang berbicara. Semantik mengabaikan konteks sosial, waktu, dan tempat, sehingga makna cenderung tetap dan tidak berubah.
c. Sosiolinguistik: Mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat. Sosiolinguistik mencakup bagaimana bahasa terkait dengan kondisi sosial masyarakat tertentu. Penggunaan bahasa dapat bervariasi antar komunitas karena faktor-faktor sosial.
Komentar
Posting Komentar